9 min read

Brand Positioning: Cara Tingkatkan Citra & Daya Saing Brand!

SHARE

Brand Positioning - Tumpukan box di atas meja yang terkena sinar matahari
Daftar Isi

Brand positioning adalah salah satu elemen paling penting dalam strategi pemasaran yang sering kali menentukan keberhasilan sebuah brand. Sebagai sebuah konsep, brand positioning tidak hanya tentang membuat produk atau layanan mudah diingat, tetapi juga tentang bagaimana produk tersebut ditempatkan dalam pikiran konsumen. 

Dalam dunia yang semakin kompetitif, di mana produk dan layanan serupa bertebaran, brand yang memiliki positioning yang kuat dan jelas akan jauh lebih mudah dikenali dan dipilih. Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai brand positioning, manfaat yang ditawarkan, berbagai jenis strategi yang dapat diterapkan, serta contoh-contoh nyata dari berbagai industri yang dapat menginspirasi. 

Jika kamu ingin memahami lebih dalam bagaimana positioning dapat membantu brand-mu, baca terus!

Apa Itu Brand Positioning?

Brand positioning adalah strategi yang digunakan untuk membangun citra brand yang kuat dan berbeda dalam pikiran konsumen. Ini adalah cara untuk menunjukkan kepada konsumen mengapa produk atau layanan kita lebih baik atau lebih relevan bagi mereka dibandingkan dengan produk pesaing. 

Dengan brand positioning yang efektif, sebuah brand dapat menempati tempat yang jelas dalam benak konsumen, sehingga mereka lebih cenderung memilih produk tersebut di tengah banyak pilihan yang ada. Menentukan posisi brand melibatkan banyak elemen, termasuk nilai unik produk, audiens target, dan bahkan cerita brand yang ingin disampaikan. 

Strategi ini tidak hanya melibatkan pesan komunikasi, tetapi juga mencakup pengalaman pengguna yang dibentuk oleh produk, layanan, dan interaksi yang terjadi dengan brand.

Mengapa Brand Positioning Penting?

1. Membentuk Persepsi Konsumen terhadap Brand

Salah satu alasan mengapa brand positioning sangat penting adalah karena dapat membentuk bagaimana konsumen memandang brand tersebut. Persepsi ini sangat kuat dan dapat memengaruhi keputusan pembelian. 

Dengan positioning yang tepat, kamu dapat memastikan bahwa konsumen melihat brand-mu sesuai dengan nilai dan kualitas yang kamu tawarkan. Sebaliknya, jika positioning tidak jelas, konsumen mungkin bingung tentang apa yang membedakan brand-mu dari yang lain. 

Persepsi yang dibentuk akan terus mempengaruhi pilihan konsumen, bahkan setelah pembelian pertama mereka.

2. Membedakan Brand dari Kompetitor

Dalam pasar yang sangat kompetitif, membedakan brand-mu dari kompetitor adalah hal yang sangat penting. Tanpa positioning yang tepat, produkmu akan terlihat serupa dengan banyak produk lain di pasaran, yang membuatnya sulit untuk menarik perhatian konsumen. 

Brand positioning memberikan kesempatan untuk menonjol, dengan menekankan keunikan produk atau layanan yang tidak dimiliki pesaing. Hal ini memungkinkan konsumen untuk mengenali nilai lebih yang ditawarkan oleh brand-mu, membuat mereka lebih cenderung memilih produk tersebut dibandingkan produk kompetitor.

3. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan merupakan kunci jangka panjang untuk kesuksesan brand. Brand positioning yang kuat tidak hanya menarik pelanggan baru, tetapi juga dapat meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan yang sudah ada. 

Ketika konsumen merasa terhubung dengan brand melalui nilai atau pesan yang jelas, mereka lebih cenderung untuk tetap setia pada brand tersebut. Hal ini terjadi karena positioning yang kuat dapat menciptakan rasa identitas dan kepercayaan yang mendalam, yang mengarah pada hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara brand dan pelanggan.

4. Membantu Fokus pada Nilai Unik Produk

Brand positioning memungkinkan perusahaan untuk fokus pada nilai unik yang ditawarkan oleh produk atau layanan mereka. Dengan positioning yang jelas, perusahaan dapat menghindari kebingungan atau pencampuran pesan yang tidak perlu, dan lebih fokus untuk mengkomunikasikan alasan mengapa produk mereka berbeda dan lebih baik. 

Hal ini memudahkan konsumen dalam memahami manfaat yang akan mereka terima, serta memastikan bahwa semua keputusan bisnis terkait dengan produk dan pemasaran tetap sesuai dengan tujuan positioning yang telah ditetapkan.

Manfaat Brand Positioning

1. Memperjelas Target Pasar

Dengan brand positioning yang tepat, perusahaan dapat memperjelas siapa yang menjadi target pasar mereka. Brand positioning membantu dalam mendefinisikan segmen konsumen yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan tersebut. 

Ini tidak hanya membuat pemasaran lebih efektif, tetapi juga membantu dalam pengembangan produk agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi audiens yang dituju. Tanpa positioning yang jelas, perusahaan bisa kesulitan menentukan siapa yang seharusnya mereka layani dan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya.

2. Meningkatkan Efektivitas Strategi Pemasaran

Brand positioning yang jelas dan kuat juga meningkatkan efektivitas strategi pemasaran. Ketika konsumen tahu apa yang brand tawarkan dan apa yang membedakannya dari pesaing, pesan pemasaran bisa lebih fokus dan tepat sasaran. 

Ini memungkinkan brand untuk memanfaatkan media dan kanal pemasaran secara lebih efisien, mengurangi pemborosan sumber daya, dan meningkatkan konversi dari setiap upaya pemasaran. Oleh karena itu, brand positioning bukan hanya soal citra, tetapi juga dapat secara langsung mempengaruhi hasil pemasaran.

3. Memperkuat Brand Equity

Brand equity atau nilai brand adalah ukuran sejauh mana brand memiliki pengaruh dan daya tarik di pasar. Dengan brand positioning yang efektif, perusahaan dapat memperkuat brand equity mereka, yang pada gilirannya meningkatkan daya tawar brand di mata konsumen. 

Brand yang memiliki brand equity yang kuat lebih cenderung untuk mendapatkan harga premium, lebih banyak pelanggan setia, dan lebih mudah mendapatkan perhatian media. Dalam jangka panjang, ini akan membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan brand.

4. Mempermudah Konsumen dalam Membuat Keputusan

Saat konsumen mengetahui dengan jelas apa yang ditawarkan brand dan bagaimana produk atau layanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka, mereka akan lebih mudah dalam membuat keputusan pembelian. 

Dalam pasar yang penuh dengan pilihan, brand positioning yang efektif memberikan arah bagi konsumen, membantu mereka memilih produk yang benar-benar sesuai dengan keinginan mereka. Ini mengurangi kebingungannya dan mempercepat proses keputusan, yang akhirnya menguntungkan perusahaan dalam meningkatkan penjualan.

5. Menumbuhkan Hubungan Emosional dengan Konsumen

Brand positioning yang fokus pada hubungan emosional dapat menciptakan keterikatan yang lebih dalam antara brand dan konsumen. Ketika brand berhasil menghubungkan nilai-nilai atau cerita yang resonan dengan konsumen, mereka tidak hanya membeli produk, tetapi juga merasa memiliki hubungan dengan brand tersebut. 

Hal ini sangat penting dalam menciptakan loyalitas jangka panjang, karena konsumen lebih cenderung untuk kembali ke brand yang mereka rasa terhubung secara emosional.

Jenis-Jenis Strategi Brand Positioning

1. Price-Based Positioning (Posisi Berdasarkan Harga)

Beberapa brand memilih untuk berfokus pada harga sebagai nilai utama mereka. Dengan positioning berbasis harga, brand menunjukkan kepada konsumen bahwa produk mereka lebih terjangkau atau memiliki harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan produk serupa dari pesaing. 

Strategi ini sering digunakan oleh brand yang menawarkan produk dengan harga rendah atau menawarkan diskon besar-besaran untuk menarik pelanggan yang sensitif terhadap harga.

2. Convenience-Based Positioning (Posisi Berdasarkan Kemudahan Akses)

Brand positioning berbasis kenyamanan menawarkan kemudahan dalam hal akses dan penggunaan produk atau layanan. Misalnya, brand yang menawarkan layanan pengiriman cepat, atau produk yang lebih mudah digunakan daripada produk kompetitor, bisa mendapatkan posisi di pasar yang berfokus pada kenyamanan pelanggan. 

Hal ini sangat penting dalam industri yang menekankan waktu, seperti e-commerce dan layanan makanan cepat saji.

3. Quality-Based Positioning (Posisi Berdasarkan Kualitas Produk)

Kualitas sering menjadi titik jual yang utama bagi banyak brand. Dengan positioning berbasis kualitas, perusahaan menunjukkan bahwa produk mereka lebih unggul dari sisi kualitas dibandingkan dengan pesaing. 

Brand yang memilih positioning ini biasanya akan menonjolkan kekuatan produk dalam hal daya tahan, material yang digunakan, atau performa yang lebih baik. Strategi ini biasanya digunakan oleh brand yang ingin dikenal dengan kualitas premium.

4. Differentiation-Based Positioning (Posisi Berdasarkan Keunikan Produk)

Strategi ini berfokus pada bagaimana produk tersebut berbeda dan lebih unik daripada produk kompetitor. Keunikan ini bisa berkaitan dengan fitur inovatif, desain, atau bahkan cara produk tersebut memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara yang berbeda. Differentiation-based positioning sangat efektif dalam pasar yang sangat kompetitif, di mana banyak produk serupa tersedia.

5. Customer Service-Based Positioning (Posisi Berdasarkan Layanan)

Layanan pelanggan yang luar biasa bisa menjadi alasan kuat bagi konsumen untuk memilih brand tertentu. Dengan positioning berbasis layanan, brand menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik, mulai dari proses pembelian yang mudah, hingga dukungan purna jual yang responsif. Brand yang memposisikan diri sebagai pemimpin dalam layanan pelanggan cenderung memiliki hubungan yang lebih kuat dengan konsumen mereka.

6. Emotional-Based Positioning (Posisi Berdasarkan Ikatan Emosional)

Dalam positioning berbasis emosional, brand berusaha untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan konsumen. Ini bisa berupa menciptakan citra yang memicu perasaan positif, seperti kebahagiaan, kebanggaan, atau bahkan nostalgia. 

Brand yang berhasil menggunakan pendekatan ini sering kali menciptakan ikatan jangka panjang yang tidak hanya didasarkan pada produk, tetapi juga pada pengalaman dan perasaan yang ditumbuhkan melalui brand.

7. Problem-Solution Based Positioning (Menjawab Masalah Konsumen)

Strategi ini berfokus pada bagaimana produk atau layanan dapat memberikan solusi langsung untuk masalah konsumen. brand dengan positioning ini menawarkan solusi yang jelas dan relevan, yang langsung menjawab kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh konsumen. Ini sangat efektif untuk produk atau layanan yang mengatasi masalah spesifik atau memberikan efisiensi yang lebih baik.

Contoh Brand Positioning

1. Indomaret vs Alfamart: Lokasi dan Harga

Indomaret dan Alfamart adalah dua pemain utama dalam pasar minimarket Indonesia yang selalu bersaing ketat. Meski kedua brand ini memiliki banyak kesamaan dalam hal produk yang ditawarkan, mereka memiliki strategi positioning yang berbeda. Indomaret memilih untuk memfokuskan diri pada kemudahan akses, dengan jaringan cabang yang sangat luas di seluruh Indonesia. 

Keberadaan toko-toko Indomaret di hampir setiap sudut kota mempermudah konsumen untuk menemukan produk kebutuhan sehari-hari tanpa harus pergi jauh. Ini menjadikan Indomaret sangat dekat dengan konsumen, terutama di wilayah perkotaan dan daerah yang lebih padat. 

Di sisi lain, Alfamart lebih menekankan pada harga yang lebih kompetitif sebagai daya tarik utama. Mereka menggaet konsumen yang sangat sensitif terhadap harga dengan menawarkan promo-promo menarik, diskon, dan paket bundling yang memungkinkan konsumen mendapatkan produk dengan harga yang lebih terjangkau. 

Alfamart juga sering kali menjalin kerja sama dengan brand tertentu untuk memberikan diskon lebih besar pada produk-produk tertentu, memberi nilai tambah bagi konsumen yang menginginkan penghematan. Meskipun kedua brand ini bersaing di sektor yang sama, perbedaan strategi ini membuat masing-masing brand memiliki daya tarik tersendiri bagi segmen pasar yang berbeda.

2. Kopi Kenangan vs Janji Jiwa: Lifestyle vs Value

Di dunia kopi kekinian, dua brand yang tidak bisa dilewatkan adalah Kopi Kenangan dan Janji Jiwa. Kedua brand ini memiliki positioning yang sangat kuat namun dengan pendekatan yang berbeda. Kopi Kenangan memilih untuk menargetkan audiens muda yang sangat peduli dengan gaya hidup urban dan dinamis. Mereka tidak hanya menawarkan kopi, tetapi juga sebuah pengalaman hidup yang menyatu dengan budaya anak muda yang trendi. 

Dengan desain toko yang modern, promosi yang mengusung kehidupan kota, serta kolaborasi dengan selebriti dan influencer, Kopi Kenangan berhasil membangun citra sebagai brand kopi yang mencerminkan kehidupan urban dan modern. Sebaliknya, Janji Jiwa lebih mengutamakan value atau nilai bagi konsumen. brand ini memposisikan dirinya sebagai pilihan kopi yang terjangkau namun tetap berkualitas. 

Janji Jiwa ingin menjangkau konsumen yang lebih luas dengan harga yang ramah di kantong, tanpa mengorbankan rasa kopi yang disajikan. Meskipun tidak sekeren dan se-trendi Kopi Kenangan, Janji Jiwa berhasil menarik banyak konsumen yang menginginkan kopi berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau, menciptakan loyalitas dari kalangan yang mengutamakan value for money.

3. Google Meet vs Zoom: Fitur vs Kemudahan Akses

Dalam dunia komunikasi online, Google Meet dan Zoom adalah dua aplikasi yang sering dipertandingkan. Kedua platform ini menawarkan solusi untuk pertemuan virtual, namun mereka memposisikan diri dengan cara yang berbeda. 

Google Meet berfokus pada kemudahan akses dan integrasi yang mulus dengan ekosistem produk Google lainnya, seperti Gmail, Google Calendar, dan Google Drive. Brand ini memanfaatkan kemudahan integrasi untuk menarik pengguna yang sudah terbiasa dengan produk Google, memungkinkan mereka untuk melakukan pertemuan online tanpa banyak usaha dan tanpa aplikasi tambahan. 

Ini menjadikan Google Meet pilihan yang nyaman bagi pengguna yang mengutamakan kemudahan dan tidak ingin repot. Di sisi lain, Zoom lebih menekankan pada fitur-fitur lengkap yang ditawarkan untuk pengalaman konferensi video yang lebih kaya. 

Zoom menawarkan fitur seperti breakout rooms, webinar, kemampuan untuk mengatur pertemuan dengan lebih banyak peserta, dan kualitas video yang lebih baik. Zoom menjadi pilihan yang sangat populer di kalangan organisasi, pendidikan, dan perusahaan yang membutuhkan alat konferensi yang lebih komprehensif. 

Strategi Zoom untuk memberikan lebih banyak fitur telah mengarah pada adopsi yang luas di berbagai industri yang membutuhkan platform konferensi virtual yang lebih kuat.

4. Tokopedia vs Shopee: Branding Lokal vs Agresif Internasional

Tokopedia dan Shopee adalah dua e-commerce besar yang bersaing sengit di pasar Indonesia, dengan positioning yang sangat berbeda. Tokopedia lebih memilih untuk memposisikan dirinya sebagai brand yang berfokus pada pasar lokal Indonesia. Mereka menonjolkan nilai-nilai lokal dalam branding mereka, serta mendukung produk-produk dari usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. 

Tokopedia berusaha untuk menciptakan ekosistem digital yang kuat di dalam negeri, dengan berbagai program untuk memberdayakan para penjual lokal. Mereka berfokus pada pendekatan yang lebih humanis dan lebih dekat dengan masyarakat Indonesia, yang terlihat jelas dalam berbagai kampanye pemasaran mereka. 

Sebaliknya, Shopee, meskipun juga memiliki operasional di Indonesia, lebih agresif dalam pendekatannya terhadap pasar internasional. Dengan kampanye global yang besar dan strategi promosi seperti diskon besar, flash sale, dan kolaborasi dengan berbagai brand internasional, Shopee berusaha untuk menarik konsumen Indonesia dengan cara yang lebih berani dan lebih internasional. 

Hal ini membuat Shopee memiliki daya tarik yang lebih besar bagi konsumen yang terbiasa dengan pengalaman belanja online internasional dan yang mencari penawaran yang sangat agresif.

Kesalahan Umum dalam Brand Positioning

1. Meniru Kompetitor Terlalu Banyak

Meniru kompetitor merupakan salah satu kesalahan umum yang sering kali terjadi dalam brand positioning. Banyak brand yang tergoda untuk meniru strategi pesaing mereka karena melihat kesuksesan yang telah dicapai oleh kompetitor tersebut. 

Namun, tindakan ini dapat berakibat fatal karena brand yang meniru terlalu banyak akan kesulitan membangun identitas yang unik dan autentik. Tanpa adanya diferensiasi yang jelas, konsumen akan kebingungan dalam memilih brand yang benar-benar memberikan nilai lebih bagi mereka. 

Hasilnya, brand yang meniru tidak dapat membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen, karena konsumen merasa produk yang mereka pilih hanya sekadar salinan dari produk lain yang sudah ada. 

Untuk menghindari hal ini, sangat penting bagi brand untuk menemukan keunikan mereka sendiri dan fokus pada keunggulan kompetitif yang hanya dimiliki oleh mereka.

2. Tidak Fokus pada Satu Pesan Utama

Brand positioning yang buruk sering kali disebabkan oleh kurangnya fokus dalam menyampaikan pesan brand. Saat brand mencoba untuk menyampaikan terlalu banyak pesan sekaligus, konsumen akan menjadi bingung dan tidak dapat menangkap inti dari nilai yang ditawarkan. 

Kejelasan adalah kunci dalam brand positioning, dan memiliki satu pesan utama yang jelas dan konsisten adalah hal yang sangat penting. Ini tidak hanya membantu konsumen memahami nilai brand, tetapi juga memudahkan mereka dalam membuat keputusan pembelian. brand yang fokus pada satu pesan utama akan lebih mudah diingat dan diidentifikasi oleh audiens, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesadaran dan loyalitas brand.

3. Inkonsistensi dalam Branding

Inkonsistensi dalam elemen-elemen branding dapat merusak citra brand secara keseluruhan. Jika sebuah brand tidak konsisten dalam cara mereka berkomunikasi, baik itu dalam desain logo, warna brand, nada suara dalam kampanye pemasaran, atau bahkan produk yang ditawarkan, maka konsumen akan menjadi bingung dan kehilangan kepercayaan. 

Branding yang tidak konsisten menciptakan ketidakpastian dalam benak konsumen, yang akhirnya dapat menyebabkan mereka beralih ke brand yang lebih stabil dan dapat dipercaya. Untuk menghindari kesalahan ini, brand harus memastikan bahwa semua elemen branding mereka—dari desain hingga pesan—selalu mencerminkan nilai-nilai dan identitas brand secara konsisten.

4. Mengabaikan Feedback dari Pasar

Salah satu kesalahan besar dalam brand positioning adalah mengabaikan feedback dari konsumen dan pasar. Konsumen adalah pihak yang paling tahu apa yang mereka inginkan dan butuhkan, dan brand yang tidak memperhatikan masukan mereka akan kesulitan beradaptasi dengan perubahan yang ada di pasar. 

Feedback konsumen memberi wawasan yang berharga untuk memperbaiki produk, layanan, dan pengalaman yang ditawarkan. Tanpa adanya respons terhadap feedback, brand dapat menjadi tidak relevan dan tertinggal. Oleh karena itu, brand harus selalu terbuka terhadap kritik dan saran dari konsumen dan memastikan bahwa brand terus berinovasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasar.

Brand positioning yang efektif bukan hanya tentang memposisikan produk dengan cara yang menarik, tetapi juga menciptakan hubungan yang kuat dengan konsumen. Dalam pasar yang sangat kompetitif, brand yang memiliki positioning yang jelas dan konsisten akan lebih mudah bertahan dan berkembang. 

Jika kamu merasa perlu bantuan untuk merancang dan mengoptimalkan brand positioning bisnismu, DATIV siap membantu! Kami menawarkan layanan branding dan strategi digital yang dapat meningkatkan visibilitas brand-mu dan membantu menciptakan koneksi yang lebih dalam dengan audiens target. Hubungi kami dan wujudkan potensi maksimal brand-mu!

Trending Blog

Got any ideas to work on?