...
6 min read

Brand Advocacy: Strategi Ampuh Meningkatkan Reputasi Bisnis!

SHARE

Brand Advocacy
Daftar Isi

Dalam dunia pemasaran yang semakin kompetitif, brand advocacy menjadi salah satu strategi yang tak bisa diabaikan. Tidak hanya sebagai cara untuk memperluas jangkauan pasar, tetapi juga sebagai upaya untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih personal dengan pelanggan. 

Ketika pelanggan menjadi pendukung merek, mereka tidak hanya membeli, tetapi juga dengan sukarela membagikan pengalaman positif mereka kepada orang lain. Di artikel ini, saya akan berbagi bagaimana kamu bisa membangun brand advocacy yang kuat, serta strategi yang bisa diterapkan untuk memaksimalkan potensi ini dalam bisnis kamu.

 

Apa Itu Brand Advocacy?

Brand advocacy adalah proses di mana perusahaan melibatkan pelanggan, karyawan, serta mitra bisnis untuk aktif mempromosikan merek, baik produk maupun layanan. Pendekatan ini mengutamakan “kesaksian otentik” dari pihak ketiga, yaitu orang-orang yang benar-benar merasakan atau menggunakan produk, dibandingkan dengan pesan promosi langsung dari perusahaan. 

Dengan kata lain, brand advocacy menggali potensi pengaruh dari individu yang memiliki pengalaman nyata dengan merek, menjadikannya lebih dipercaya oleh audiens.

Kepercayaan adalah faktor utama yang menjadikan pendekatan ini efektif. Dalam kehidupan sehari-hari, kita lebih cenderung mengikuti rekomendasi dari seseorang yang kita kenal dan percayai. 

Testimoni yang datang dari teman, keluarga, atau kolega membangun hubungan emosional yang lebih kuat dengan calon pelanggan. Sebaliknya, iklan tradisional sering kali dipandang sebagai pesan satu arah yang tidak selalu dipercaya kebenarannya.

Brand advocacy juga membuka kesempatan untuk menyebarkan pesan positif secara terstruktur melalui berbagai saluran, seperti ulasan online, percakapan langsung, dan kampanye di media sosial. 

Para pelanggan yang puas tidak segan untuk berbagi pengalaman positif mereka, sementara karyawan yang bangga dengan perusahaan mereka cenderung memberikan dukungan yang sama. 

Dengan demikian, brand advocacy bukan hanya berfungsi sebagai alat pemasaran, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang kepuasan dan kebutuhan pasar.

Pada akhirnya, brand advocacy mencerminkan persepsi audiens terhadap brand. Ketika banyak pelanggan memberikan testimoni positif, brand tersebut semakin dikenal dan dipercaya. 

Namun, apabila kualitas produk atau layanan tidak sesuai ekspektasi, respons pasar dapat mencerminkan ketidakpuasan. Oleh karena itu, membangun brand advocacy yang kuat selalu berawal dari penyediaan produk dan pelayanan pelanggan yang berkualitas.

 

Mengapa Brand Advocacy Penting?

Brand advocacy telah menjadi salah satu strategi pemasaran yang paling efektif di era digital saat ini. 

Mengapa? Karena brand advocacy berfokus pada rekomendasi dan promosi dari pelanggan yang sudah merasakan produk atau layanan, yang memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan iklan tradisional. 

Dalam konteks ini, testimoni dari orang yang sudah menggunakan produk atau layanan akan lebih dipercaya oleh calon pelanggan daripada klaim langsung dari perusahaan itu sendiri. 

Oleh karena itu, strategi ini tidak hanya efektif dalam meningkatkan kepercayaan, tetapi juga dalam memperkuat hubungan emosional antara brand dan audiens.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita cenderung lebih percaya pada rekomendasi teman atau keluarga, dan hal ini juga berlaku dalam pemasaran. Jika seseorang yang kita kenal dan percaya merekomendasikan produk, kita lebih cenderung untuk mencoba produk tersebut. 

Brand advocacy memungkinkan hal ini terjadi dengan lebih terstruktur, menciptakan hubungan yang lebih kuat antara brand dan pelanggan.

 

Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menjalankan Brand Advocacy Marketing

Membangun brand advocacy tidak semudah membalikkan telapak tangan, lho! Ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan agar strategi ini berjalan dengan efektif. 

Mengingat dampak yang bisa dihasilkan sangat besar, penting bagi kamu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan brand advocacy marketing:

  • Brand Advocate Tidak Harus Orang Terkenal

Banyak orang berpikir bahwa brand advocacy hanya bisa dilakukan oleh selebritas atau influencer terkenal. Padahal, faktanya brand advocate bisa siapa saja, mulai dari pelanggan setia hingga karyawan yang bangga dengan produk yang mereka jual. 

Justru, rekomendasi dari orang yang benar-benar menggunakan produk bisa lebih meyakinkan karena mereka berbicara dari pengalaman nyata.

  • Mulai dari Sesuatu yang Sederhana

Tidak perlu memulai dengan sesuatu yang besar atau rumit. Brand advocacy bisa dimulai dengan hal-hal sederhana, seperti meminta pelanggan untuk memberikan ulasan atau membagikan pengalaman mereka di media sosial. Hal ini memungkinkan mereka untuk merasa lebih terlibat tanpa merasa dipaksa.

  • Keuntungan Didapatkan Kedua Belah Pihak

Brand advocacy menawarkan hubungan yang saling menguntungkan. Pelanggan merasa dihargai dan lebih dekat dengan brand, sementara perusahaan mendapatkan promosi yang lebih otentik dan alami. Jadi, ini benar-benar win-win solution untuk kedua belah pihak.

 

Apa Keuntungan dari Pemasaran Brand Advocacy?

Keuntungan Brand Advocacy

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan strategi ini, tentu ada sejumlah keuntungan yang patut kamu pertimbangkan. Pemasaran melalui brand advocacy bukan hanya soal menghemat anggaran pemasaran, tetapi juga tentang membangun hubungan yang kuat dan loyal dengan pelanggan. 

Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan menerapkan brand advocacy:

  • Membangun Pelanggan yang Berdedikasi

Pelanggan yang menjadi brand advocate cenderung lebih setia pada brand. Mereka tidak hanya membeli produk, tetapi juga mendorong orang lain untuk melakukannya. Dengan brand advocacy, kamu bisa menciptakan komunitas pelanggan yang saling mendukung dan berdedikasi pada brand kamu.

  • Memperluas Jangkauan Pasar dengan Lebih Efektif

Tidak ada cara yang lebih efektif untuk memperkenalkan produk selain melalui rekomendasi orang yang sudah menggunakan dan puas. Ketika pelanggan menjadi brand advocate, mereka membantu memperkenalkan brand kamu kepada jaringan sosial mereka. Ini berarti kamu bisa menjangkau lebih banyak orang tanpa biaya pemasaran yang besar.

  • Meningkatkan Visibilitas dan Brand Awareness

Brand advocacy yang sukses meningkatkan kesadaran brand secara signifikan. Ulasan positif, rekomendasi, dan testimonial dari pelanggan memperluas visibilitas brand dan membangun brand awareness di pasar yang lebih luas.

  • Mengurangi Biaya Pemasaran secara Signifikan

Salah satu keuntungan utama dari brand advocacy adalah penghematan biaya pemasaran. Berbeda dengan iklan tradisional yang membutuhkan anggaran besar, brand advocacy memanfaatkan rekomendasi alami dari pelanggan, yang tentunya lebih hemat biaya.

  • Meningkatkan Brand Value dan Persepsi Publik

Ketika banyak orang yang berbicara positif tentang brand kamu, persepsi publik terhadap brand kamu pun semakin baik. Brand advocacy membantu menciptakan citra brand yang lebih kuat dan meningkatkan nilai brand di mata konsumen.

  • Membangun Reputasi Brand yang Kuat

Mengelola brand advocacy dengan baik akan membantu membangun reputasi brand yang solid. Pelanggan yang puas akan berbagi pengalaman mereka, yang pada gilirannya membangun kepercayaan dan loyalitas yang lebih besar terhadap brand kamu.

  • Mendorong Peningkatan Produk dan Layanan

Umpan balik dari brand advocates bisa menjadi bahan masukan yang sangat berharga. Melalui mereka, kamu bisa mengetahui apa yang pelanggan suka atau tidak suka, serta menemukan cara untuk terus meningkatkan kualitas produk atau layanan.

 

Strategi Membangun Brand Advocacy yang Efektif 

Brand advocacy yang efektif bukan hanya soal meminta pelanggan untuk merekomendasikan produk kamu, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang berkesan. 

Berikut adalah beberapa strategi yang bisa kamu terapkan untuk membangun brand advocacy yang efektif:

  • Menjamin Kualitas Produk atau Layanan yang Unggul

Kualitas adalah kunci dari semua strategi brand advocacy yang sukses. Tanpa produk atau layanan yang berkualitas, tidak ada yang bisa dibicarakan oleh brand advocates. Pastikan produk atau layanan yang kamu tawarkan selalu memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi pelanggan.

  • Membangun Pengalaman Brand yang Berkesan

Pengalaman pelanggan yang memuaskan akan memotivasi mereka untuk berbagi cerita positif dengan orang lain. Setiap interaksi harus memberikan kesan yang baik dan membuat pelanggan merasa dihargai.

  • Mengadopsi Pendekatan yang Berfokus pada Pelanggan

Selalu dengarkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan. Dengan berfokus pada pelanggan, kamu akan bisa menciptakan pengalaman yang lebih personal dan relevan, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menjadi brand advocates.

  • Memudahkan Pelanggan untuk Mempromosikan Brand

Jangan membuat pelanggan kesulitan untuk berbagi pengalaman mereka. Buatlah prosesnya sesederhana mungkin, seperti dengan menyediakan saluran di media sosial atau meminta mereka untuk menulis ulasan secara mudah.

  • Mengidentifikasi Pelanggan yang Potensial sebagai Advocates

Carilah pelanggan yang sudah menunjukkan kepuasan tinggi terhadap produk atau layanan kamu. Mereka adalah orang-orang yang bisa menjadi brand advocates terbaik. Berikan mereka insentif untuk terus mendukung brand kamu.

  • Mengikuti Tren yang Sedang Berkembang

Dunia pemasaran selalu berubah. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti tren yang sedang berkembang agar brand advocacy tetap relevan dan efektif.

 

Lima Tips untuk Menyempurnakan Brand Advocacy

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk lebih menyempurnakan strategi brand advocacy dan mengoptimalkan hasilnya. 

Berikut adalah lima tips yang bisa kamu terapkan untuk membawa brand advocacy ke tingkat yang lebih tinggi:

5 Tips Brand Advocacy

  • Manfaatkan Alat Media Sosial untuk Memaksimalkan Pertumbuhan Basis Konsumen

Media sosial adalah saluran utama untuk brand advocacy. Gunakan platform ini untuk mempermudah pelanggan berbagi pengalaman mereka dan menjangkau audiens yang lebih luas.

  • Gunakan Triangle of Trust

Pastikan ada hubungan saling percaya antara pelanggan, produk, dan perusahaan. Ketika ketiga elemen ini saling mendukung, brand advocacy akan lebih efektif.

  • Buat Program Brand Advocacy

Program brand advocacy yang terstruktur akan mempermudah kamu dalam mendorong pelanggan untuk aktif mempromosikan produk. Berikan insentif atau penghargaan untuk mereka yang berpartisipasi.

  • Bentuk Mitra Bisnis

Bermitra dengan bisnis lain yang memiliki nilai serupa dapat memperluas jaringan brand advocates kamu dan mempercepat penyebaran pesan positif mengenai brand.

  • Beroperasi dengan Pola Pikir yang Berpusat pada Pelanggan

Selalu berfokus pada pelanggan dalam setiap langkah yang kamu ambil. Ketika pelanggan merasa dihargai, mereka akan dengan senang hati menjadi brand advocate yang setia.

 

Contoh Brand Advocacy

Contoh-contoh perusahaan besar seperti Apple dan Starbucks menunjukkan betapa efektifnya strategi brand advocacy. Apple memanfaatkan pelanggan yang loyal untuk menjadi brand advocate, sedangkan Starbucks membangun hubungan yang kuat dengan pelanggannya melalui program loyalitas yang memberi penghargaan kepada pelanggan yang terus mendukung brand mereka. 

Melalui pendekatan yang berfokus pada pelanggan dan mendengarkan kebutuhan mereka, kedua perusahaan ini telah berhasil memperluas jangkauan mereka dan membangun reputasi brand yang kuat.

 

Membangun brand advocacy yang efektif memang membutuhkan waktu dan usaha, namun dengan pendekatan yang tepat, hasil yang didapatkan akan sangat menguntungkan. Jika kamu ingin mempercepat proses membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan meningkatkan jangkauan pasar, DATIV siap membantu. 

Kami dapat mendukung kamu untuk menciptakan brand advocacy yang lebih terstruktur dan efektif. Hubungi DATIV sekarang, dan biarkan kami membantu brand berkembang dengan cara yang lebih autentik dan berdampak!

Got any ideas to work on?