Kalau kamu aktif di media sosial, pasti udah nggak asing lagi sama yang namanya hashtag. Simbol pagar ini sering muncul di berbagai postingan, dari yang lucu-lucuan sampai yang serius banget.
Tapi, pernah nggak sih kamu mikir, gimana sebenarnya cara kerja hashtag dan kenapa banyak brand atau content creator rajin banget pakai mereka?
Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas tentang kekuatan hashtag di dunia digital dan gimana cara maksimalkannya biar kontenmu bisa menjangkau lebih banyak orang dengan lebih tepat sasaran.
Apa Itu Hashtag?
Menurut HubSpot, hashtag adalah frasa kata kunci yang diawali dengan tanda pagar (#) dan ditulis tanpa spasi.
Contohnya seperti #ForYouPage, #CreativeCult, atau #CreativeAgency. Kata-kata dalam hashtag biasanya disambung dan sering kali menggunakan huruf kapital di awal setiap kata agar lebih mudah dibaca, meskipun ini bukan aturan wajib.
Kamu bisa menambahkan hashtag di mana saja dalam caption, baik di awal, di tengah, maupun di akhir. Nggak ada aturan baku soal penempatan, jadi kamu bebas menyesuaikannya dengan gaya tulisanmu.
Satu hal penting: supaya hashtag yang kamu pakai bisa muncul di hasil pencarian, pastikan postinganmu bersifat publik. Kalau akun atau postingannya dikunci, hashtag tersebut tidak akan bisa diakses oleh pengguna lain di luar followers kamu.
Yuk, kita pelajari lebih dalam tentang hashtag dan bagaimana cara kerjanya di berbagai platform!
Bagaimana Cara Kerja Hashtag?
Meskipun tampak sederhana, cara kerja hashtag cukup menarik karena bisa menghubungkan percakapan dari berbagai pengguna ke dalam satu ruang yang sama. Tapi tiap platform punya cara tersendiri dalam mengelola dan menampilkan hashtag. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Bagaimana Cara Kerja Hashtag di Twitter
Di Twitter, hashtag berfungsi seperti pengikat percakapan. Ketika banyak pengguna, bahkan yang nggak saling follow, menggunakan hashtag yang sama, tweet mereka akan dikumpulkan dalam satu aliran.
Kalau hashtag yang digunakan sedang ramai dibicarakan, bisa muncul di halaman trending Twitter. Kamu juga bisa mencari hashtag tertentu lewat kolom pencarian, dan hasilnya akan muncul dalam beberapa tab seperti:
- Top: Kumpulan tweet dengan interaksi tertinggi, biasanya dari akun-akun besar atau influencer.
- Latest: Tweet terbaru dari siapa pun yang memakai hashtag tersebut.
- People: Rekomendasi akun yang relevan dengan hashtag itu.
- Photos: Kumpulan tweet ber-hashtag yang menyertakan gambar.
- Videos: Tweet dengan hashtag dan konten video di dalamnya.
2. Bagaimana Cara Kerja Hashtag di Instagram
Di Instagram, hashtag juga berfungsi untuk mengelompokkan konten. Ketika seseorang menggunakan hashtag tertentu di caption atau komentar, kontennya akan masuk ke dalam kumpulan post yang memakai hashtag sama.
Kamu bisa cari hashtag lewat fitur search, dan hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk:
- Related Hashtag: Menampilkan hashtag lain yang mirip atau sering digunakan bersama hashtag yang kamu cari.
- Top Posts: Sembilan postingan dengan engagement tertinggi yang memakai hashtag tersebut.
- Most Recent: Postingan terbaru dari siapa pun yang menggunakan hashtag itu.
Menariknya, pengguna juga bisa follow hashtag tertentu, jadi konten dengan hashtag tersebut bisa muncul langsung di feed mereka, mirip seperti saat kamu follow akun.
3. Bagaimana Cara Kerja Hashtag di Tiktok
Di TikTok, hashtag punya peran besar dalam membantu sistem menemukan dan merekomendasikan video ke pengguna yang relevan. Saat kamu menambahkan hashtag di caption, algoritma TikTok akan mengaitkan videomu dengan konten serupa yang menggunakan hashtag sejenis.
Hashtag di TikTok juga bisa memengaruhi halaman For You Page (FYP). Video yang menggunakan hashtag populer atau relevan punya peluang lebih besar untuk muncul di FYP banyak orang.
Selain itu, TikTok juga sering menggunakan hashtag untuk tantangan (challenge) atau tren tertentu. Pengguna bisa klik hashtag tersebut dan melihat semua video yang ikut berpartisipasi dalam tren yang sama.
Posisi Hashtag Dalam Strategi Sosial Media
Mungkin kamu bertanya-tanya: kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk mulai fokus pada strategi hashtag? Jawabannya: setelah kamu membangun fondasi strategimu terlebih dahulu.
Personal branding expert Karen Happel menggambarkan strategi Instagram (dan bisa diadaptasi untuk platform lain juga) dalam bentuk piramida yang dibangun dari bawah ke atas: dimulai dari Purpose, Message, Content, Engagement, dan terakhir, Hashtags.

Gambar di atas menunjukkan bahwa hashtag bukan titik awal dari strategi, melainkan elemen pelengkap di lapisan paling atas. Karen menyarankan untuk “plan from the bottom up” artinya, tentukan dulu apa tujuanmu menggunakan platform media sosial sebelum memikirkan hashtag mana yang trending atau relevan.
Apa Aja Sih, Manfaat Hashtag?
Kalau kamu masih bertanya-tanya apakah hashtag itu benar-benar penting, jawabannya: iya, banget. Penggunaan hashtag yang tepat bisa memberikan dampak besar dalam strategi media sosial kamu, bukan cuma soal “ikut-ikutan tren”.
Menurut Hootsuite, hashtag punya peran krusial dalam membantu brand lebih mudah ditemukan, terhubung dengan audiens, dan membangun percakapan yang relevan. Yuk, kita bahas satu per satu manfaatnya:
-
Meningkatkan Engagement dengan Followers
Ketika kamu menambahkan hashtag ke dalam postingan, artinya kamu ikut masuk ke dalam percakapan yang lebih luas di platform tersebut. Ini membuat kontenmu lebih mudah dijangkau oleh orang-orang yang tertarik dengan topik yang sama, meskipun mereka belum follow kamu.
Hootsuite menyebutkan bahwa hal ini bisa berdampak langsung pada peningkatan interaksi, mulai dari like, share, komen, sampai followers baru.
-
Kesempatan untuk Membangun Brand Kamu
Hashtag juga bisa jadi alat branding yang efektif, lho. Dengan membuat hashtag khusus untuk bisnismu atau kampanye tertentu, kamu bisa membangun identitas brand sekaligus mendorong orang lain untuk ikut berpartisipasi.
Hootsuite menyarankan pendekatan ini untuk menciptakan interaksi yang lebih dalam dengan komunitasmu.
-
Menunjukkan Dukungan terhadap Isu Sosial
Hashtag bukan cuma untuk promosi, tapi juga bisa jadi sarana menunjukkan nilai-nilai brand kamu.
Ketika kamu menggunakan hashtag yang berkaitan dengan isu sosial, kamu menunjukkan bahwa brand-mu peduli dan relevan dengan apa yang sedang terjadi di sekitar.
Menurut Hootsuite, ini bisa memperkuat koneksi emosional dengan audiens yang memiliki concern serupa.
-
Menambahkan Konteks tanpa Harus Panjang Lebar
Kadang, menulis caption panjang nggak selalu efektif, apalagi di platform seperti Twitter (X) yang punya batasan karakter.
Nah, hashtag bisa jadi solusi praktis untuk memberi konteks tambahan tanpa harus menjelaskan segalanya secara eksplisit. Hootsuite menyebut hashtag sebagai cara cepat untuk mengelompokkan konten dan membantu pengguna memahami maksud postinganmu.
-
Membantu Target Audiens Menemukan Brand
Terakhir, hashtag berfungsi layaknya “jalan pintas” bagi audiens baru untuk menemukan akunmu. Di Instagram dan LinkedIn, orang bisa mengikuti hashtag tertentu.
Jadi, kalau kamu menggunakan hashtag yang relevan dan populer, kontenmu bisa muncul di feed mereka, meski mereka belum follow kamu sebelumnya. Menurut Hootsuite, ini adalah salah satu cara organik terbaik untuk memperluas jangkauan brand.
11 Tips Menggunakan Hashtag yang Efektif!
Bikin hashtag itu gampang, tapi bikin yang efektif? Nah, itu butuh strategi. Supaya hashtag yang kamu pakai nggak sekadar pajangan, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam strategi media sosialmu:
1. Pahami Tujuan Hashtag Kamu
Sebelum ngetik tanda pagar dan kata-kata di belakangnya, coba tanya dulu ke diri sendiri: “Aku pakai hashtag ini buat apa, ya?” Apakah untuk menjangkau audiens baru, menaikkan engagement, atau membangun brand awareness? Dengan memahami tujuannya, kamu bisa lebih bijak memilih jenis hashtag yang akan digunakan.
2. Gunakan Hashtag yang Relevan dengan Konten
Kalau kamu posting soal kopi, ya jangan pakai hashtag tentang skincare. Hashtag harus relevan dengan isi konten supaya target audiens yang menemukan postingan kamu adalah orang-orang yang memang tertarik dengan topik itu
Contoh: Kalau kamu upload foto latte art, gunakan hashtag seperti #CoffeeArt atau #LatteLovers, bukan #WeekendVibes (kecuali memang relevan ya).
3. Gunakan Hashtag yang Populer dan Spesifik
Hashtag populer itu bagus karena ramai dicari, tapi hashtag yang spesifik bisa lebih efektif untuk menjangkau audiens yang tepat. Campur keduanya biar strategi kamu balance.
Contoh: #Food adalah hashtag besar, tapi #JakartaFoodies bisa lebih menjangkau audiens lokal yang relevan.
4. Pantau Influencer dan Pesaing di Media Sosial
Lihat deh, influencer atau kompetitor kamu biasanya pakai hashtag apa sih? Dari sana kamu bisa belajar pola, gaya, dan mana saja yang konsisten muncul di postingan mereka. Ini bisa jadi bahan evaluasi dan inspirasi buat hashtag kamu sendiri.
5. Jangan Gunakan Terlalu Banyak Hashtag
Kebanyakan hashtag justru bisa mengurangi efektivitas postingan. Terlalu banyak tagar malah bikin konten kelihatan “spammy.” Cukup 3–5 hashtag yang tepat sasaran sudah cukup. Intinya kualitas > kuantitas.
6. Manfaatkan Hashtag yang Brandable
Coba ciptakan hashtag khusus buat brand kamu. Ini bisa bantu membangun identitas brand dan mempermudah pengguna menemukan semua konten yang berkaitan dengan kamu.
Contoh: Kalau kamu punya brand baju, kamu bisa bikin hashtag seperti #StyleByChalia atau #ChaliaEverydayLooks.
7. Gunakan Hashtag di Bio atau Profil
Letakkan 1–2 hashtag penting di bio kamu untuk memperjelas niche atau kampanye yang sedang berjalan. Ini juga memudahkan orang lain untuk melihat lebih banyak konten relevan hanya dengan satu klik.
8. Melihat Trending Topics Secara Rutin
Trending topic bisa jadi ladang peluang, asal relevan dengan brand kamu. Misalnya ada hashtag #MondayMotivation dan kamu punya bisnis kopi, kamu bisa ikut tren dengan konten motivasi pagi + kopi.
Tapi ingat, jangan asal ikut tren. Kalau nggak nyambung, malah bisa kelihatan maksa.
9. Lakukan Riset Hashtag Sebelumnya
Sebelum pakai hashtag, coba cek dulu performanya. Banyak tools yang bisa bantu analisis hashtag mana yang sering dipakai, dan mana yang engagement-nya tinggi. Ini bisa bantu kamu pilih yang terbaik untuk tiap postingan.
10. Pilih Hashtag yang Mudah Diingat dan Singkat
Hashtag yang kepanjangan bikin orang malas baca, apalagi ngetik ulang. Coba buat hashtag yang ringkas, catchy, dan mudah diingat.
Contoh: #HealthyEats lebih simple dan mudah dikenang dibanding #EatHealthyLiveBetterEveryday.
11. Monitor Kinerja Hashtag
Setelah pakai beberapa hashtag, cek performanya secara berkala. Mana yang paling sering dipakai ulang? Mana yang memberi reach paling tinggi? Evaluasi ini penting supaya kamu tahu strategi mana yang harus dipertahankan atau diubah.
Sebagai penutup, memahami dan memanfaatkan hashtag secara tepat bukan cuma soal mengikuti trend, tapi bagian penting dari strategi pemasaran digital yang solid. Dengan penggunaan hashtag yang cerdas, kamu bisa memperluas jangkauan, membangun komunitas, dan memperkuat identitas brand di media sosial.
Tapi kalau semua ini terasa rumit atau kamu nggak punya cukup waktu untuk ngulik satu per satu, kamu nggak sendirian. DATIV siap bantu kamu mulai dari strategi social media, pembuatan konten yang engaging, sampai manajemen digital marketing secara menyeluruh. Tim kami terdiri dari para ahli dan kreator berpengalaman yang siap membawa bisnismu naik level di dunia digital.
Yuk, mulai optimalkan brand kamu bersama DATIV!